Tolooong, Saya Ditolak

Di dunia bisnis jaringan, ditolak adalah hal biasa. Dalam hidup sehari-hari pun, yang tak ada hubungannya dengan jualan produk atau memprospek calon member, penolakan kerap kita alami. Ditolak saat menyatakan cinta, ditolak saat minta ijin orangtua untuk berkemah di guinung hingga ditolak saat mengajukan usul di rapat RT.

Ditolak adalah akibat. Ditolak itu bentuk respon. Ditolak itu reaksi. Jadi, tanpa aksi memohon atau meminta, tak akan ada kemungkinan penolakan. Jadi ditolak adalah sebuah keadaan yang kita ciptakan. Kalau kita menawarkan produk dengan tidak yakin, tidak menguasai produk yang ditawarkan, memaksa orang untuk membeli produk kita atau minta dikasihani, kita telah menciptakan penolakan.

Ditolak adalah indikasi bahwa kita harus mencoba lagi. Ditolak bukan pertanda usaha kita mati, cukup sampai di sini. Penolakan adalah kesempatan. Kesempatan untuk memperbaiki cara kita berbagi pada orang lain.

Bagikan artikel ini: