Peran Antioksidan Menghadapi Varian Baru Virus Corona

Fans MU mungkin sedang sedih. Inisial kesebelasan mereka kini bunyi dan tulisannya sama dengan titel varian baru Corona yang lebih ganas.

Belakangan virus corona varian MU menjadi perbincangan di masyarakat. Selain varian delta, mutasi yang satu ini juga disebut-sebut bisa membuat kondisi pandemi lebih parah.

Walau lebih dahsyat, penularannya relatif tidak secepat varian Delta. Seperti ditulis suara.com, ahli virologi Universitas Udayana Bali Prof I Gusti Ngurah Kade Mahardika mengatakan bahwa penyebaran virus Covid-19 varian MU tidak secepat penyebaran varian delta.

“Bisa dilihat daya sebar varian MU tidak secepat varian delta. Justru varian delta ini lebih cepat dari MU. Selain itu, belum ada bukti apakah lebih ganas MU daripada delta atau sebaliknya,” kata Prof Kade Mahardika seperti dikutip dari ANTARA. 

Varian MU, lanjut Kade, masih jauh lebih lambat dari varian delta dalam penyebaran. Untuk tingkat keparahan sendiri, butuh data lebih banyak agar bisa mengetahui dari masing-masing varian tadi. 

“Untuk yang sudah vaksinasi, saya kira masih berkhasiat dengan kekebalan tubuh yang baik. Sehingga belum perlu untuk dikhawatirkan,” katanya.

Ia mengatakan bahwa varian MU saat ini sudah menjadi varian yang perlu dipelajari. Awal 2021 sudah dikabarkan muncul di Kolombia, selain itu tidak hanya di Kolombia varian MU juga menyebar di wilayah lain dengan persentase yang rendah.

Menurutnya, munculnya varian MU bisa jadi turunan dari varian Alpha yang menyebar dari Inggris. Bila dibandingkan dengan varian delta, varian MU tidak menyebar secepat varian delta.

“Bahkan varian delta muncul bulan belakangan daripada varian MU tapi sudah dominan. Di dunia 70-90 persen virus yang bersirkulasi adalah varian delta,” katanya.

Dikatakan bahwa kunci menghadapi serangan virus Corona dan virus pada umumnya adalah menjaga kondisi tubuh tetap fit dan imun terjaga. Hingga saat ini penanggulangan pandemi baru sebatas pemberian vaksin. Vaksin itu adalah virus yang dilemahkan atau data genetik virus yang disuntikkan dalam tubuh. Jadi, kunci atau faktor utamanya tetaplah tubuh kita yang mampu mengenal dan melawan virus tersebut.

Berikut adalah gambaran bagaimana tubuh merespon dan peran antioksidan di dalamnya.

 

Bagikan artikel ini: